Laman

Jumat, 15 Juli 2016

Menggagas International Class di Kampus Kesehatan


LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan bidang kesehatan dalam sistem kesehatan nasional indonesia adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan serta difungsikan secara optimal sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Masalah-masalah yang dihadapi bidang kesehatan saat ini adalah kebutuhan SDM kesehatan yang meningkat dan dibutuhkan dibanyak daerah, namun ternyata tidak dibarengi dengan kualitas lulusan pendidikan kesehatan yang optimal. Tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat menjadi ujung tombak dalam memajukan peran pembanguan kesehatan di Indonesia. Ketidakmerataan persebaran tenaga kesehatan juga menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak. Berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2015 angka kematian ibu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Itu artinya masih tingginya angka kematian ibu pada saat melahirkan, padahal seiring banyaknya kampus-kampus kebidanan seharusnya angka kematian ibu semakin menurun, namun ternyata sebaliknya, padahal jumlah bidanpun dipastikan akan semakin bertambah banyak. Bahkan Indonesia diprediksi akan mengalami kelebihan jumlah bidan pada tahun ini (2016) karena lulusan kebidanan akan membludak.[1] 

Selasa, 24 Mei 2016

HIMRA PGRA Selenggarakan Upgrading Pengurus

Cirebon, Sabtu (09/05) Himpunan mahasiswa Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (HIMRA) menyelenggarakan upgrading bagi seluruh pengurus baru periode 2016 - 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon lt III yang bertujuan untuk menajamkan keahlian berorganisasi pengurus dan memupuk kekompakan diantara pengurus HIMRA. Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Jurusan PGRA, Dr. H. Saeudin, M.Ag sekaligus membuka acara upgrading. Dalam sambutannya beliau berpesan agar pengurus segera rapat kerja untuk menentukan kerja-kerja pengurus pasca upgrading yang tentunya harus realistis sesuai dengan waktu yang ada. Selain itu perlu adanya penataan organisasi dari pengurus baru agar HIMRA menjadi sebuah organisasi yang lebih baik dari sebelumnya. Terlontar juga ucapan selamat untuk pengurus baru dan ucapan terimakasih untuk pengurus lama atas segala dedikasinya. Kegiatan dilanjutkan dengan serahterima jabatan dari pengurus lama yang diwakili oleh Saudari Ai Nurfaridah kepada ketua HIMRA terpilih yaitu Saudari Lisa Felicia yang disaksikan oleh Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan PGRA juga seluruh jajaran pengurus baru dan pengurus lama.

Minggu, 22 Mei 2016

Bagaimana Menjadi Dosen Idaman?


Saat ini profesi Dosen merupakan profesi yang diidamkan oleh banyak orang. Profesi dosen merupakan profesi yang cukup membanggakan, disamping memiliki prestise, profesi inpun menjadi sebuah harapan tidak hanya mengembangkan karir di dunia pendidikan sebagai seorang pendidik namun juga lebih bagaimana mengembangkan keilmuan yang lebih luas dan dapat diaplikasikan di masyarakat. Dosen memiliki tiga fungsi utama yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian. Bobot semuanya seharusnya sama, namun ada kalanya dosen-dosen yang malas hanya cukup dengan pengajaran sehingga untuk mencapai level kepangkatan sangat sulit. Saat ini untuk mencapai level kepangkatan tertentu, seorang dosen tidak hanya cukup dengan melaksanakan fungsi pengajaran saja, namun penelitian dan pengabdianpun merupakan prasyarat untuk naik ke level berikutnya. Apalagi saat ini profesi dosen juga memiliki penilaian tersendiri yang tertuang dalam beban kinerja dosen. Tentunya saat ini dosen harus lebih kreatif dan cerdas dalam segala hal. Penguasaan teknologi informasi, penguasaan bahasa asing mutlak harus dimiliki oleh seorang dosen.  

Senin, 09 Mei 2016

Baby Arsa Bayanaka, Firs time swimming!!


Libur panjang yang bertepatan dengan Isro mi’raj Nabi Muhammad SAW, wafatnya Isa Al-Masih serta diikuti libur sabtu minggu, betul-betul kami manfaatkan untuk kegiatan bersama keluarga. Disaat orang-orang mudik, keluarga kecil kami memutuskan untuk tidak kembali ke kampung halaman, walaupun ubun-ubun kami ini sepertinya sudah kangen dan perlu recharger di kampung halaman.

Selasa, 26 April 2016

Bagaimana mengenalkan sampah sejak dini?


Sampah merupakan sisa-sisa aktifitas manusia atau buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun rumah tangga. Menurut UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Saat ini banyak sekali dampak yang dirasakan masyarakat dan lingkungan sekitar akibat sampah. Misalnya banjir akibat membuang sampah sembarangan yang berakibat pada munculnya berbagai macam penyakit kulit di masyarakat. Tentu hal ini menjadi agenda besar kita semua, bukan saja diserahkan langsung kepada pemerintah untuk menanganinya, namun juga harus ada keterlibatan semua pihak dalam hal ini masyarakat dari berbagai lapisan baik organisasi, masyarakat dil lingkungan sekitar, lembaga formal dan informal serta masyarakat terkecil seperti lingkungan keluarga.

Kamis, 21 April 2016

5 Tips MPASI Bagi Si Buah Hati


Oleh: Aip Saripudin
Masa-masa paling menggemaskan dalam perkembangan bayi ada pada masa ketika bayi mulai dapat diajak berkomunikasi oleh orang yang ada disekelilingnya. Biasanya terjadi mulai bayi menginjak usia 3 bulan dimana secara social emosional bayi telah mampu menatap dan tersenyum jika diajak berkomunikasi. Biasanya orangtua mulai tidak sabar untuk memberikan sesuatu selain ASI, namun tentunya tidak sembarangan apalagi bayi belum mencapai usia 6 bulan. Usia 6 bulan dipandang sebagai usia yang sudah dapat mencerna makanan selain ASI, karena pencernaan bayi sudah mulai kuat, sehingga pada usia ini cocok diberikan makanan pendamping ASI. Namun tentunya dengan porsi dan takaran yang sesuai dengan perkembangan pencernaannya. Untuk memberikan makanan yang terbaik bagi buah hati kita, tentunya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh orangtua. Berikut ini saya akan membagiakan tips yang dapat dijadikan referensi oleh orangtua dalam memberikan Makanan pendamping ASI yaitu:

Tips pertama, pastikan anak anda telah menginjak 6 bulan pada saat akan diberikan makanan pendamping. 6 bulan terhitung sejak bayi lahir sampai 6 bulan kemudian. Contoh jika bayi lahir tanggal 26 September 2015, maka MPASI dapat dilakukan pada tanggal 26 Maret 20l6. Mengapa hal ini penting? Karena kebanyakan orangtua bingung menetapkan usia 6 bulan bayi bahkan ada yg mentapkan tanggal 26 April (7 bulan).

Tips kedua, Mulailah mencoba-coba memberikan ASI dengan cara menyuapi menggunakan sendok. Di usia bayi yang ke-4 bulan biasanya dia sudah mulai melihat apa yang dimakan oleh orangtuanya. Bahkan ada sebagian bayi di usia yang makain mendekati MPASI merebut makanan yang sedang di makan oleh pengasuhnya. Hal ini menandakan bayi sudah mulai merespon hal-hal lain selain ASI. Anda dapat memulai memerah ASI kemudian dimasukin ke mangkuk lalu mencoba-coba memberikan ASI dengan menggunakan sendok yang aman.

Tips Ketiga, Pastikan tersedia makanan yang disunahkan oleh Rosulullah SAW seperti kurma dan madu. Karena makanan ini merupakan makanan yang kaya akan vitamin dan gizi yang tentunya bermanfaat untuk pertumbuhan bayi. Sebaiknya sebelum memberikan makanan apapun ke bayi, alangkah lebih baiknya berikan madu setengah sendok untuk di emut oleh bayi. Kemudian berikan juga kurma nabi yang telah dikupas dan dibuang bijinya untuk diberikan ke sang buah hati. Hal ini sangat baik untuk daya tahan tubuh bayi di kemudian hari. insyaalloh

Tips Keempat, memastikan perlengkapan MPASI merupakan hal yang tentunya diutamakan oleh orangtua, terlebih bagi bayi pertama yang tentunya belum memiliki pengalaman dalam MPASI. Macam-macam perlengkapan menjelang MPASI dapat dipersiapkan jauh-jauh hari, sehingga anda tidak kerepotan dan bingung pada saatnya MPASI tiba. Beberapa perlengkapan yang harus ada diantaranya adalah pertama mini juser yang sangat berguna untuk melembutkan makanan bayi. Bisa juga dengan menggunakan blender biasa, namun tentunya kapasitasnya terlalu besar, sehingga tidak praktis untuk dibersihkan.  Kedua, mangkuk mini untuk menyajikan makanan bayi. Pilihlah mangkuk yang berasal dari bahan plastic agar tidak mudah pecah dan aman bagi bayi jika sewaktu-waktu terjatuh. Selain itu pilihlah dari jenis plastic yang sudah berstandar dengan tulisan BPAFREE, artinya bahwa bahan ini sudah aman dan dapat digunakan oleh bayi sampai dengan suhu 1000. Ketiga persiapkan sendok makan bayi dari jenis dan bahan yang sama dengan mangkuk agar aman dan nyaman di mulut bayi. Pilihlah ukuran sendok yang tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil. Biasanya mangkuk dan sendok dijual dalam satu paket. Keempat botol air minum, belilah botol air minum yang tidak terlalu besar dan dari bahan plastic agar mudah mencuci dan aman jika terjadi benturan. Kelima keranjang, hal ini sangat penting untuk menampung peralatan bayi agar tidak tercampur dengan peralatan makan dewasa dan memudahkan anda menemukan perlengkapan yang dibutuhkan. Keenam pastikan tersedia celemek untuk menghindari kotor pada baju bayi. Celemek dapat diperoleh dengan mudah di took-toko bayi atau dengan cara membuat sendiri dari baju yang sudah tidak terpakai dengan cara mengkombinasikan berbagai macam warna, sehingga terlihat menarik di depan bayi. Ketujuh siapkan lap atau tisu jika sewaktu-waktu makanan terjatuh, sehingga tidak mengotori lantai yang dapat mengundang banyak semut yang tentunya berbahaya untuk kesehatan bayi. Lap dan tisu juga dapat digunakan untuk mengelap makanan yang menempel pada bibir bayi. Khusus untuk mangkuk, sendok dan botol air minum, belilah yang beraneka warnanya. Hal ini tentunya dapat melatih kepekaan bayi terhadap warna-warna dan bayi tentunya akan semakin bersemangat untuk makan.

Tips Kelima, dalam minggu-minggu pertama MPASI, pastikan persediaan makanan tersedia. Namun tentunya dalam jumlah dan kapasitas yang tidak terlalu banyak. Cukup untuk makan bayi 2 kali sehari. Hindari menyimpan makanan yang mudah busuk dan berbau, sehingga akan menularkan bakteri ke makanan lainnya. Adapun makanan yang dapat disimpan dalam toleransi satu minggu seperti kentang, brokoli, wortel. Adapun untuk bayam, ikan dan daging disarankan tidak lebih dari 3 hari.

Demikian 5 tips mempersiapkan MPASI bagi sang buah hati. Semoga bermanfaat!!