Saat ini profesi Dosen merupakan
profesi yang diidamkan oleh banyak orang. Profesi dosen merupakan profesi yang
cukup membanggakan, disamping memiliki prestise, profesi inpun menjadi sebuah
harapan tidak hanya mengembangkan karir di dunia pendidikan sebagai seorang
pendidik namun juga lebih bagaimana mengembangkan keilmuan yang lebih luas dan
dapat diaplikasikan di masyarakat. Dosen memiliki tiga fungsi utama yakni
pengajaran, penelitian dan pengabdian. Bobot semuanya seharusnya sama, namun
ada kalanya dosen-dosen yang malas hanya cukup dengan pengajaran sehingga untuk
mencapai level kepangkatan sangat sulit. Saat ini untuk mencapai level
kepangkatan tertentu, seorang dosen tidak hanya cukup dengan melaksanakan
fungsi pengajaran saja, namun penelitian dan pengabdianpun merupakan prasyarat
untuk naik ke level berikutnya. Apalagi saat ini profesi dosen juga memiliki
penilaian tersendiri yang tertuang dalam beban kinerja dosen. Tentunya saat ini
dosen harus lebih kreatif dan cerdas dalam segala hal. Penguasaan teknologi
informasi, penguasaan bahasa asing mutlak harus dimiliki oleh seorang dosen.
Interaksi yang memungkinkan cukup
intensif dengan mahasiswa adalah dengan memfungsikannya sebagai pengajar.
Fungsi dosen sebagai pengajar merupakan hal pokok, dimana dosen harus rela
berbagi ilmu dengan mahasiswanya sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya.
Terkait dengan fungsinya sebagai
pengajar, tentunya dosen memiliki harapan bagaimana agar selalu didambakan oleh
mahasiswa dan bahkan menjadi dosen yang memiliki banyak fans dari pada haters. Apalagi
saat ini penilaian kinerja itu juga secara langsung oleh mahasiswa yang kita
ajar. Sehingga tentunya dosen harus memiliki karakter yang dapat menjadikan
mahasiswanya bergairah dan selalu bersemangat ketika memasuki kelas tersebut.
Beberapa hal sepertinya dapat menjadi
acuan bagaimana menjadi dosen idaman para mahasiswa, diantaranya adalah:
Stylist, tentunya dosen
juga selayaknya harus memperhatikan penampilan. Hal ini karena dosen selalu
berhadapan dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang. Dosen
tidak melulu menggunakan pakaian kebesaran dengan kebiasaan berkemeja panjang
polos, tangan dikancing dengan bawahan warna gelap yang terlihat sangat tua.
Mungkin dosen juga harus mencoba mengkombinasikan berbagai macam penampilan
yang mengikuti perkembangan zaman saat ini. Namun juga tentunya tidak norak dan terlalu mencolok. Boleh
misalnya menggulung kemeja panjang sampai pergelangan dan sedikit menggunakan
aksesoris seperti jam tangan dan cincin. Atau dengan mengenakan dasi tanpa jas,
atau dengan mengenakan jas yang tidak terlalu formal. Penggunaan kemeja pendek
bercorak, atau kemeja lengan panjang yang bercorak juga menambah penampilan stylist para dosen. Selain itu dapat
dipadupadankan dengan bawahan celana yang tidak melulu warna gelap seperti
hitam, misalnya dengan bawahan warna krem, abu tua, biru tua, coklat muda, atau
coklat tua. Selain itu gaya sepatu juga dapat disesuaikan dengan. Intinya rapi
modern tapi tidak norak atau terkesan
dipaksakan. Sehingga dosen dapat terlihat lebih elegan dan berwibawa.
Sekali-kali dosenpun dapat berkonsultasi dengan ahli tatabusana atau
sering-seringlah membaca tabloid sebagai panduan berpaiakan masa kini yang Fashionable.
Sikap humoris merupakan
hal yang wajib alias kudu dimiliki oleh seorang dosen. Dosen di era digital
jangan sampai seperti di era 80an atau seperti dosen killer dalam film 3 ideot. Selera humor dapat dipelajari oleh dosen
dan bahkan guyonan-guyonan kecil yang sepele mungkin dapat membangkitkan gairah
belajar mahasiswa. Apalagi pelajaran yang cenderung teoritis/konsep yang penuh
dengan analisis. Duuuh…betapa 2 SKS itu seperti belajar satu hari penuh jika
dosennya dari awal sampai akhir ngomongnya tanpa jeda dan tanpa humor
sedikitpun. Mulailah belajar atau baca-baca buku tentang bagaimana melemparkan
humor baik dari kata-kata atau plesetan-plesetan yang menimbulkan mahasiswa
tertawa. Bisa juga diselipkan dalam beberapa slide presentasi tersebut meme-meme
yang menyegarkan. Bisa juga dengan menggunakan puisi humor, pantun, lagu atau
putar video lucu sejenak untuk menghilangkan kepenatan.
Kekinian, kata yang
sepertinya lagi ngtren saat ini. Dosen harus tetap pada jalur keilmuannya namun
tidak ada yang mengharamkan jika dosen itu juga tidak terlalu kolot dan tradisional.
Dosen juga harus memiliki sens of
kekinian, sehingga nyambung dengan anak-anak muda saat ini. Coba perhatikan
mungkin ada kata-kata baru yang dapat digunakan sebagai pengantar perkuliahan
yang kata-kata tersebut lagi ngetren saat ini dan familier di kalangan anak
muda, sehingga mahasiswa langsung on.
Jangan sampai ada kata-kata mahasiswa yang kekinian, dosennya ternyata tidak
tahu. Dosen saat ini sepertinya harus mulai melek dengan perkembangan bahasa
kekinian, perkembangan teknologi, perkembangan games, film-film yang lg ngehits, artis yg lg bomming atau artis dadakan yang dengan
sekejap bergelimang hartanya.
Ramah, nah ini yang
sepertinya banyak ditakuti mahasiswa. Sepertinya dosen itu sulit untuk
tersenyum dan bahkan tabu menyapa mahasiswa terlebih dahulu. Padahal tidak
salah dan tidak pamali sama sekali
dan bahkan tidak akan melunturkan wibawa sang dosen. Ramah dan selalu tersenyum
ceria itu dambaan dari para mahasiswa dengan setumpuk tugasnya, sehingga
meskipun tugasnya numpuk tapi kalau dosennya ramah, bersahaja, hati mahasiswa
akan semakin luluh dan mau mengerjakan tugas sesulit apapun tugasnya. Jangan
mau disetmpel sebagai dosen killer atau dosen yang anti senyum. Dan
bahkan untuk bertanya saja mahasiswa sudah enggan, apalagi bertegur sapa di
jalanan. Duuuh … ngacir kayaknya ya.
Inovatif, seorang dosen
tentunya harus inovatif dalam menyampaikan ide-ide, gagasan dalam menyampaikan materi
perkuliahan. Materi-materi yang disampaikan tentunya dibungkus dengan bahasa
kekinian dengan mengedepankan sisi inovatifnya. Dalam memberikan contoh misalnya,
berikanlah contoh-contoh yang kekinian, jangan memberikan contoh yang
kejadiannya sekitar 20 tahun yang lalu. Ajaklah mahasiswa berkelana di masa
kini sesuai dengan zamannya. Jangan memberikan materi yang itu itu saja kepada
mahasiswa. Apalagi sepanjang tahun dengan matakuliah yang sama dengan cerita
yang sama. Tentunya mahasiswa yang mendengarkannya akan mudah menebak dosennya
akan cerita tentang apa dan endingnya seperti apa.
Komunikatif itu sangat penting
dimiliki oleh seorang dosen. Berikanlah ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan
kesan, keluh kesah, ide, gagasan, saran terkait materi yang disajikan. Berikanlah
umpan balik, sehingga komunikasi yang terjadi dalam perkuliahan tidak satu
arah. Lihatlah sisi-sisi dimana mahasiswa itu memiliki potensi yang luar biasa.
Berikanlah pujian dengan kata-kata yang menyenangkan. Sehingga dosen mampu
melihat mahasiswa dalam sisi prosesnya bukan hanya pada hasilnya. Komunikatif juga
bukan saja di dalam kelas, tapi juga pada saat mahasiswa minta konsultasi atau
bimbingan di luar kelas. Gali apa saja yang diinginkan oleh mahasiswa, setelah
itu baru kita arahkan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Hal ini tentunya mahasiswa
akan merasa dihargai.
Ok dalam Keilmuan juga
tentunya hal yang paling penting. Dosen itu harus siap segalanya, siap dalam
keilmuannya. Serba tahu bukan sok tahu jika ada mahasiswa yang bertanya tentang
apa saja. Tentunya keilmuan yang paling harus difahami secara mendalama adalah
keilmuan yang sesuai dengan tugas dosen tersebut. Jangan sampai dosen berkata
nanti saja atau tidak tahu, atau belum tahu tentang materi tersebut. Namun tentunya
jika ada hal yang ragu bagi dosen, maka dosen dapat memberikan strategi
misalnya dengan cara melempar pertanyaan tersebut ke mahasiswa lain sambil mencoba
berfikir terlebih dahulu jawaban apa yang pas untuk pertanyaan tersebut.
Begitulah kira-kira, wallahu a’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar