Laman

Kamis, 01 Maret 2012

Multiple Efect Taman Bacaan Masyarakat

Istilah perpustakaan sangat populer di masyarakat Indonesia, terlebih bagi masyarakat yang menyenai berbagai macam buku bacaan. Perpustakaan merupakan sekumpulan buku-buku yang tersimapan dan tersusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyatakta secara luas. Perpustakaan muncul sejak 2500 tahun sebelum masehi dengan istilah papyrus. Papyrus  sendiri merupakan tanaman rumput yang tumbuh disepanjang sungai Nil yang kemudian ditumbuk dan dijadikan bahan untuk menulis. Di Indonesia, Istilah perpustakaan sangat populer bahkan sejak jaman kerajaan.

Istilah perpustakaan banyak digunakan di dunia akademisi, lembaga pemerintahan dan di beberapa sekolah-sekolah pemerintahan maupun swasta. Seiring dengan perkebangan ilmu pengetahuan, saat ini  istilah perpustakaan semakin beragam dalam penyebutannya. Beberapa orang mengenal perpustakaan dengan istilah Taman Bacaan Masyarakat, Pojok Bacaan, Kampung Maos serta beberapa istilah lain yang didasarkan pada ciri khas bahasa lokal.

 Namun yang sering terdengar saat ini adalah Taman Bacaan atau ada juga yang menambahkan istilah dibelakangnya seperti taman bacaan masyarakat (TBM), taman bacaan anak (TBA) atau taman bacaan sesuai dengan tempat dimana taman bacaan itu berada.

Seyogiyanya, taman bacaan adalah miliki masyarakat yang dapat dimanfaatkan secara umum oleh masyarakat. Taman bacaan didirikan berdasarkan kebutuhan informasi baik oleh masyarakat, anak-anak atau komunitas yang bersangkutan. Sehingga keberadaan Taman Bacaan sangat dibutuhkan dan dirasakan manfaatnya untuk kemajuan ilmu pengatahuan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu Taman bacaan tidak hanya digunakan sebagai tempat transaksi pinjam meminjam buku bacaan, namun lebih jauh dari itu adalah sebagai tempat interaksi, berkumpul, berdiskusi antar masyarakat dalam mengembangkan pengatahuan dan saling bertukar gagasan.

Dari taman bacaan dapat melahirkan berbagai pemikiran, gagasan dan keterampilan genius yang mampu bertanding di dunia yang lebih nyata. Buku-buku pinjaman merupakan sekedar alat yang mampu menghantarkan seseorang untuk mencapai kesuksesan yang lebih nyata. Dorongan, motivasi dan pendampingan seharusnya dilakukan oleh pengelola Taman Bacaan. Tidak sekedar mencatatkan, lalu memungut uang pinjaman alakadarnya, namun tentunya berkewajiban untuk menjadi pendamping yang mampu mendorong dan membelajarkan masyarakat agar menjadi masyarakat yang semakin terpelajar.

Saat ini banyak Taman Bacaan yang tidak lagi beroperasi karena keberadaannya tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Taman Bacaan tersebut biasanya didirikan oleh pribadi atau oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat yang tidak memiliki dasar-dasar keswadayaan yang bagus serata oleh lembaga yang hanya ikut-ikutan trend dengan nama Taman Bacaan. Sehingga kerap kali menimbulkan image negatif bagi taman-bacaan lainnya.




Penyelenggaraan Sekolah Bebas Pungli

Pungli, kata yang cocok disandang untuk aparat pemerintah yang sengaja melakukan praktek pungutan liar. Mungkin bisa disamakan dengan preman jalanan, namun keberadaannya tersembunyi atau disembunyikan di balik agungnya baju seragam. Orang-orang seperti ini, duduk terhormat di berbagai kantor pemerintahan desa, kecamatan, departemen, dan yang sudah tidak asing lagi berada di jalanan.

Sekolah, tempat yang menyenangkan, mendidik manusia hingga menjadi mahluk yang sempurna dan berahlak mulia. Ironis memang manakala praktek pungli masuk ke sekolah-sekolah yang merupakan tempat mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Bersambung ah .....

Senin, 27 Februari 2012

Semangat Para Pensiunan Yang Pro Poor

27 Februari 2012 saya berkesempatan mengikuti meeting di perhimpunan rindang banua yang merupakan perkumpulan orang-orang dayak yang tinggal di Jakarta.

Bersambung ya...qiwqiw

Kamis, 23 Februari 2012

Merintis Taman Bacaan Berbasis Komunitas

Wilayah kembangan utara merupakan wilayah yang berada di Jakarta barat. Wilayahnya merupakan daerah kumuh yang berada di pinggiran kali yang sering terjadi banjir disaat musim penghujan datang. Masyarakatnya kebanyak berprofesi sebagai buruh, pedagang asongan dan sebagaian adalah ibu rumah tangga. Daerah tersebut juga merupkan daerah padat penduduk yang rentan dengan tindak kejahatan, kriminalitas, penduduk dengan pengguran tinggi serta partisipasi terhadap pendidikan rendah. 

Rabu, 22 Februari 2012

Anak dengan down syndrom


Anda mungkin sering melihat di tempat-tempat umum seperti mall, bis, pasar, sekolah dan bahkan di jalanan anak yang sepertinya memiliki keterbelakangan mental tapi ternyata ketika di dekati mereka hampir sama dengan anak-anak seperti pada umumnya. Jika kita perhatikan, anak tersebut memiliki wajah yang hampir mirip satu sama lain. mungkin anda pernah mendengar istilah down syndrom???

Jumat, 10 Februari 2012

Bilang saja PSP, Jangan PSK

PSP?? didengarnya mungkin agak asing di telinga, sehingga tidak banyak tau tentang istilah yang satu ini.

padahal PSP ini sudah dikenal banyak orang sebelum negeri ini merdeka, hanya saja sebutannnya lain. PSP istilah baru kepanjangan dari pekerja sex perempuan sama halnya dengan istilah PSK yang merupakan Pekerja sex komersial. Sebutan PSK sudah tidak pantas lagi digunakan bagi para pekerja perempuan seperti itu. dan tentunya kitapun masyarakat awam harus menghargai bahwa itu merupakan bagian dari pekerjaan mereka.

Seberapa pedulikah kita.....?!

Tidak mudah bagi ibu "C" menemukan formula dalam mengelola sebuah organisasi yang saat ini bergerak untuk melindungi perempuan pekerja sex atau lebih dikenal dengan istilah PPS. melakukan manajemen sebuah organisasi dengan karyawannya adalah perempuan mantan pekerja sex, sudah barang tentu sangat sulit untuk dikendalikan terlebih dalam kadar tertentu keinginan staff untuk kembali melakoni "aktor malam" sulit untuk dihindari. Perempuan-perempuan tersebut bergabung dalam satu wadah dengan nama " tiiiiiiiiit" yang dipelopori oleh salah satu profesor di negeri ini. organisasi ini merupakan satu-satunya organisasi di indonesia yang peduli terhadap para perempuan pekerja sex yang telah banyak dikenal banyak orang.

Minggu, 29 Januari 2012

BSK Menjangkau Permasalahan Pekerja Anak

Oleh: Aip Sarifudin (Pemerhati Pendidikan Anak BSK)

Pekerja anak adalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil atau orang dengan kategori umur anak. Istilah pekerja anak dapat memiliki konotasi pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka, dengan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masa depan. Dalam undang-undang perlindungan anak Nomor 23 tahun 2002 bahwa Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sehingga siapapun termasuk orang tuanya tidak diperbolehkan untuk mempekerjakan (mengekploitasi) anak di bawah umur 18 tahun.